Rindu tiada tara, mengenang duka kekasih mulia. Miftah Fauzi Rakhmat, Lc., M.A.; Muhammad Mulyawan Samad Ashura became the heaviest expression of sorrow, because the earth no longer embraced the remaining ahlul kisa. At Ashura there was the loss of His Majesty, there was a cry of Azzahra sa, there was suffering from al-Murtadha, there was patience of al-Mujtaba alaihimus shalaatu was salaam. Duhai Muhammadku N.N. Tubuh yang sering dipeluk Rasul Tajuddin Noer Duhai maulaku Tajuddin Noer Karbala tanpa Fadhl Abbas adalah kemustahilan, Al-Husein tanpa Fadhl Abbas juga kemustahilan, Fadhl Abbas lahir bersama Karbala dan Al-Husein untuk Fadhl Abbas. Keniscayaan Fadhl Abbas untuk seluruh peristiwa Karbala adalah realitas. Keterikatan hukum Karbala dalam seluruh kafila Karbala adalah merupakan dialektika historis yang paling objektif sebab yang saling berhadap-hadapan adalah kebenaran versus kemungkaran. Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M.Eng. Maula Husaina penuh darah Abu Muhammad Kenanglah…Al-Husain Miftah Fauzi Rakhmat, Lc., M.A. Maka bagi Imam Husain as, tak tersedia lagi jalan perjuangan selain satu: kematian. Yang bisa dihadiahkan Imam Husain, yang bisa dikorbankan sebagai bukti kecintaannya, bukan lagi jalan damai seperti Al-Hasan, atau penantian panjang seperti Ali, atau berdakwah menentang ajaran yang menghancurkan Islam seperti Al-Shadiq as. Satu-satunya jalan perjuangan yang dipilihkan Allah bagi Al-Husain adalah kesyahidan raga sucinya. Wahai siapa yang akan menyampaikan pesanku kepada al-Husain, |
"Tidaklah seseorang membacakan syair tentang Imam Husain as dan menangis, yang karenanya orang lain juga ikut menangis, kecuali Allah akan mewarisinya surga dan mengampuni dosa-dosanya" (Imam Ja'far Ash-Shadiq as.) (Rijal, Syaikh Thusi, h. 189) |