10muharram.com
  • Depan
  • Artikel
  • Syair
  • Kami
  • Depan
  • Artikel
  • Syair
  • Kami

Abal Fadhl (1)

8/10/2016

 
Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M.Eng.
Tak kan kau temukan bercak keraguan di dalam Cintaku
Karena aku adalah punggawa asmara Husain
Tak kan kau temukan titik kekosongan di dalam Cintaku
Bak sungai Furat, jaga wasiat Nabi lindungi Al Husain
Cintaku pada Al-Husain tak menerima persekutuan
Karena aku adalah punggawa asmara Tuan
Dan Tuan ku Al-Husain adalah sari cinta Tuhan
Oleh karena itu, Cintaku tak menerima persekutuan

Sebagaimana tugas ku pembawa air bagi keluarga Tuan
Dan pembawa bendera , tak menerima persekutuan
Furat yang mengalir menjadi saksi, cinta ku pada Tuan
Tuan ku Al-Husain nan tiada bandingan

Cintaku pada Al-Husain tak menerima persekutuan
Karena aku adalah pembawa panji-panji Tuan
Dan Tuan ku Al-Husain panji-panji Tuhan
Oleh karena itu, saksikan, Cintaku tak menerima persekutuan

Tak kan kau temukan bercak keraguan di dalam Cintaku
Karena aku adalah punggawa asmara Husain
Tak kan kau temukan titik kekosongan di dalam Cintaku
Bak sungai Furat, jaga wasiat Nabi lindungi Al Husain

Cintaku pada Al-Husain tak menerima perdebatan
Karena aku adalah punggawa asmara Tuan
Walau Ayahanda kami sama
Ku selalu memanggilnya Duhai Tuan

Hanya sekali kuucap Duhai Kakak padanya
Saat penghujung hidupku
Kujunjung tinggi pesan Ibu ku
Selalu memanggilnya Duhai Tuan

Karena itu, Cintaku pada Al-Husain tak menerima persekutuan
Tak pula keraguan, tak pula ketakutan
Dalam haus yang memuncak, Sungai Furat menjadi saksi
Cintaku pada Al-Husain tak menerima persekutuan

Kehausan Al-Husain adalah kehausan ku
Tak layak kucicipi setetes air Furat ini
Sebelum Al-Husain meneguknya
Karena, Cintaku pada Al-Husain tak menerima persekutuan

Karena itu, kukatakan pada Tuan Pemilik Segenap Keindahan
Kukatakan pada Maula ku pengemban washiyat Kekasih Tuhan
Ijinkan aku maju ke samudera peperangan
Sungguh terhadap dunia aku telah bosan

Oleh karena, Cintaku pada Tuan tak menerima persekutuan
Aku tak sanggup hidup , sedang Tuan mendahuluiku
Aku tak sanggup menanggung malu, bila Tuan terluka di hadapan ku
Karena aku adalah ‘Abbas Sang Pembawa Bendera

Dan, Cinta ku pada Tuan tak menerima persekutuan

Duhai teman,
Mari kita tanya pada Sungai Furat
Mari kita tanya pada Sahara Nainawa
Dan pekikkan

Yaa Abal Fadhl...
​
Sungguh Cintamu pada Al-Husain tak menerima persekutuan
Labbaika Yaa Abal Fadhl 3x

Comments are closed.
    Picture

    Picture

    "Tidaklah seseorang membacakan syair tentang Imam Husain as dan menangis, yang karenanya orang lain juga ikut menangis, kecuali Allah akan mewarisinya surga dan mengampuni dosa-dosanya"
    (Imam Ja'far Ash-Shadiq as.)
    ​(Rijal, Syaikh Thusi, h. 189)

    RSS Feed

Proudly powered by Weebly