Miftah Fauzi Rakhmat, Lc., M.A. "Aku selalu datang ke majelis dengan mengepit kedua sandalku. Karena bila tidak, Allamah Sayyid Ali Qadhi (Thayyil Ardhi) akan merapikannya. Setiap masuk bulan Muharram, wajahnya berubah. Ia selalu berdiri di depan majelis, di pintu masjid. Dan ia rapikan sandal para hadirin. Ia lepaskan sandal itu dari jamaah yang keheranan menyerahkannya." Miftah Fauzi Rakhmat, Lc., M.A. "Duhai Husainku sayang...maafkan kami lambat menjawab seruan. Kalaulah tak menyambutmu tangan dan kakiku, telah menyambutmu pendengaran dan mataku. Untukmu kami berduka. Bagimu kami alirkan tangis cinta." Miftah Fauzi Rakhmat, Lc., M.A. "Sesungguhnya aku bekerja di rumah fulanah agar dapat aku kumpulkan tabunganku, dan setahun sekali kusiapkan ia untuk majelis Imam Husain as. Tolong Syaikh, jangan kau ambil kesempatanku ini." |
"Tidaklah seseorang membacakan syair tentang Imam Husain as dan menangis, yang karenanya orang lain juga ikut menangis, kecuali Allah akan mewarisinya surga dan mengampuni dosa-dosanya" (Imam Ja'far Ash-Shadiq as.) (Rijal, Syaikh Thusi, h. 189) |